Archive for 2015

Minggu, 26 Juli 2015
Pengertian Musik Ansambel
Kata ansambel berasal dari bahasa Perancis. Ansambel berarti suatu rombongan musik. Sedangkan pengertian ansambel menurut kamus musik, ansambel adalah kelompok kegiatan musik dengan jenis kegiatan seperti yang tercantum dalam sebutannya. Jadi, musik ansambel adalah bermain musik secara bersama-sama dengan menggunakan beberapa alat musik tertentu serta memainkan lagu-lagu dengan aransemen sederhana.




Pengelompokan music ansambel

Berdasarkan penyajiannya, musik ansambel dikelompokan menjadi dua:

1.       Musik ansambel sejenis, yaitu bentuk penyajian music ansambel yang menggunakan alat-alat music sejenis. Contoh : ansambel rekorder.
2.       Musik ansambel campuran, yaitu bentuk penyajian music ansambel yang menggunakan beberapa jenis alat music atau bermacam-macam jenis alat music. Contohnya ansambel pianika, gitar, rekorder, triangle, tamborin, dan simbal.

Berdasarkan peranan dan fungsi alat-alat musik yang digunakan, music ansambel dikelompokan menjadi 3 macam:

1.       Ansambel melodis, yaitu alat music yang digunakan berfungsi untuk memainkan rangkaian nada-nada yang merupakan melodi lagu. Contohnya piano, rekorder, pianika, biola, terompet, dan harmonica.
2.       Ansambel ritmis, yaitu alat music yang digunakan berfungsi untuk mengatur irama sebuah lagu. Contohnya tamborin, drum set, triangle, gong, dan gendang.
3.       Ansambel harmonis, yaitu alat music yang digunakan bisa berfungsi untuk memainkan melodi lagu dan juga mengatur irama lagu.

  • Praktek Bermain Musik Ansambel

    • Permainan ansambel pada hakekatnya adalah permainan bersama dari berbagai intrumen music dalam bentuk kerjasama dalam membawakan suatu lagu.
    • Dalam bermain ansambel sejenis, maka permainan music ini dilakukan oleh beberapa orang pemain dengan satu jenis alat musik, misalnyabermain ansambel gitar.
    • Ansambel campuran adalah permainan musik yang dimainkan oleh beberapa orang pemain dengan berbagai jenis seperti gitar, organ, trompet, dan sebagainnya.
    • Dalam penyajian musik ansambel terjalin kerja sama yang harmonis antara berbagai sifat instrumen melodis yang diiringi serta diatur perjalanannya oleh suara ritmis.
    • Penyajiaan musik ansambel memang sangat menarik, karena terjalin kerja sama dari berbagai sumber suara instrumen dengan cara menyuarakannya yang berbeda-beda, ada yang dipukul, dipetik, diketuk, ditekan, ataupun ditiup.
    • Dari jalinan kerja sama instrumen musik tersebut tidak semua instrumen musik mempunyai nada dasar yang sama.
      • Instrumen musik yang nada dasarnya “C” adakah gitar, biola, termasuk semua alat musik yang menggunakan keyboard.
      • Instrumen music yang nada dasarnya “Bes”, meliputi alat music tiup seperti clarinet, terompet, tenor, saxophone.
  • Syarat-syarat yang Harus Diperhatikan oleh Pemain Musik Ansambel

  1. Kedisiplinan

    Faktor disiplin yang menjadi syarat mutlak bagi pemain musik ansambel. Dalam hal ini pemain harus pandai-pandai membaca partitur sewaktu lagu sedang berjalan. Sebab di dalam partitur tidak ditemukan alat musik mana yang harus dimainkan serta alat musik mana yang tidak dimainkan.
  2. Lancar membaca notasi

    Kesuksesaan dalam bermain ansambel musik ditunjang oleh kelancaran dalam menbaca notasi. Secara individu pemain dituntut untuk mahir membaca notasi atau titi nada, sebab sekali lupa, maka akan terjadi seorang pemain akan berhenti, yang secara otomatis akan menggangu jalannya penyajiaan musik bagi pemain yang lain. Sehingga lantunan suara musik mengalami kejanggalan.
  3. Terampil Memainkan Intrumen/Alat musik

    Setelah kedisiplinan dijalankan dengan baik serta lancar dalam membaca notasi, maka langkah selanjutnya adalah terampil dalam memainkan alat musik. Seorang pemain musik harus benar-benar terampil memainkan alat musik yang dipegangnya. Untuk dapat menjadi pemain yang terampil perlu latihan yang serius dan teratur.
  4. Kekompakan atau Kerja sama yang Baik Antarpamain

    Keharmonisan sert keselarasan dlam sajian music ansambel adalah ditentukan adanya kekompakan antarpemain. Petunjuk serta saran-saran dari Pembina/peltih perlu ditaati.
  1. Memainkan Alat Musik Melodis dan Ritmis

  • Penggolongan Alat Musik

    Alat musik dapat digolongkan dalam beberapa golongan berdasarkan:

    • Sumber Bunyi

      • Akrofon, adalah alat music yang sumber bunyinya dari getaran udara, seperti: seruling, dan terompet.
      • Membranofon, adalah alat music yang sumber bunyinya dari selaput lukit atau plastik, seperti: gendang, rebana, dan drum.
      • Kordofon, adalah alat music yang sumber bunyinya dari dnar/dawai/tali, seperti: gitar, kecapi, biola dan harva.
      • Idiofon, adalah alat music yang sumber bunyinya dari alat itu sendiri, seperti: angklung, gong, dan ring bel.
      • Elektrofon, adalah alat music yang sumber bunyinya dibangkitkan oleh tenaga listrik. Contoh: organ listrik, gitar listrik, dan vibrafon.
  1. Cara Memainkan

  • Alat music yang dipukul, yaitu: drum, bongo,gendang, bonang dan saron.
  • Alat music yang dipetik, yaitu: gitar, harva, dan kecapi.
  • Alat music yang ditiup, yaitu: seruling, terompet danklarinet.
  • Alat music yang digesek, yaitu: biola, rebab, selo, dan bass.Selo dan bass dapat juga dimainkan dengan dipetik.
  • Alat music yang digetar, adalah angklung.
  1. Peranan

  • Kelompok melodi adalah alat music yang mengeluarkan susunan nada dalam bentuk lagu. Contohnya: piano dan gitar
  • Kelompok harmoni adalah alat music untuk keselarasan suara dalam mengiringi sebuah lagu. Contohnya: gitar pengiring, bass, biola, dan akordeon.
  • Kelompok ritmis, adalah alat music tak bernada yang berfungsi menstabilkan irama, misalnya ring bel, kastayet, dan triangle.

Ensamble Music

Posted by Unknown


Di zaman dahulu, ketika jajahan Inggris pada masa perang saudara, ada pemain Bagpipes dan Drums. Pemain-pemain ini selalu mendampingi prajurit untuk menetapkan tempo marching dan untuk memberi semangat. Selain Band, mereka selalu menyuruh salah satu prajurit untuk membawa “warna-warna” untuk pasukannya. Dari situ berdiri guardsmen pertama. Setelah sekian waktunya, idenya dipakai oleh banyak orang hingga makin berkembang dan dalam waktu dekat setiap pasukan militer mempunyai pengawal untuk membawa Warnanya. Secara berlahan-lahan guard berkembang hingga menjadi seperti kita melihat di Marching Band Militer di Amerika Serikat. Pada suatu saat ada realisasi bahwa sudah cukup banyak musik untuk memuaskan telinga tapi kurang banyak untuk memuaskan mata, maka dari situ terdiri Color Guard Modern. Mulainya dari teriakan dasyat dari perang dan kebanggaan tentang warnanya dan berkembang hingga menjadi seperti penampilan “show stopping” yang mengiringi penampilan marching band dimana-mana. Mereka masih punya banyak manfaat, namun manfaat yang paling berguna adalah untuk menampilkan warnanya dengan bangga. Itulah Color Guard!
Color Guard Adalah
Dalam Color Guard bisa menghabiskan 15 s/d 20 jam per minggu dengan baris-berbaris pada lapangan berukuran 50 x 70 feet(kaki) (atau kurang lebih 16 x 23 meter) sambil memainkan rifle(spinning) dengan berat 3.5 pound atau bendera yang 5.5 feet. Itu menjadi waktu bebas anda untuk memperjuangkan kesempurnaan sambil mendengar instruksi “Itu salah! Perhatian lebih baik! Berusaha lebih keras lagi!” secara terus menerus. Saya membayangkan hal tersebut sama dengan naik bis yang dingin dan tidak nyaman berjam-jaman dan makan di restoran-restoran murahan sampai tidak tahan lagi. Kadang-kadang harus tampil dengan kaki dan tangan yang sakit, bahkan sakit hingga setiap otot dalam badan merasa nyeri. Itu berarti anda rela berusaha terus walaupun barusan mengalami kekalahan, air mata mengalir di pipi dan sedang membuat hati sedih.
Kemudian saat akan tampil bermain di malam minggu berikutnya. Para Juri, Para Pelatih, Color Guard lainnya dan 500 s/d 600 penonton menunggu penampilan anda. Selama 5 atau 6 menit, setiap ons kekuatan dan konsentrasi anda didekasikan untuk menjadikan keluarga, teman-teman, sekolah dan kota kita bangga pada unit anda. Waktu berjam-jaman latihan yang mengharuskan telah merupakan pengawal menuju momen ini. Ada harapan dalam hatimu yang mengatakan “Tolong, biarkan yang ini menjadi milik kita!”
Tetapi bermain Color Guard adalah sesuatu yang jauh lebih terasa dengan kerja keras dan kompetisi secara intensif. Dapat dirasakan rasa dekat diantara anak muda yang sulit dijelaskan. bagaimana melakukan yang terbaik dan mengetahui bahwa anda memiliki “fans” sendiri yang akan selalu memberi semangat dan dukungan, biarpun menang atau kalah.
Color Guard adalah Science:
Color Guard adalah tepat, spesifik dan mengharuskan eksekusi yang sempurna. Display dari seorang desainer berupa chart ; suatu graf yang menunjukkan X & Y sebagai koordinat untuk bentuk geometris yang berubah secara konstan dalam waktu dan spasi. Peralatan equipment CG kita selalu mendorong hukum fisika dengan kekuatan dan kecepatan, aksi dan reaksi. Semua ini dengan kontrol waktu yang luar biasa.
Color Guard adalah Matematika :
Color Guard adalah Pembagian (Subdivisi) waktu yang berdasarkan ritmik dan metrik dalam pecahan yang harus dilaksanakan secara instant. Kita punya serongan dan derajat.
Color Guard adalah sebuah Bahasa :
Color Guard adalah sebuah gambar visual yang hidup dengan pesan dan arti. Kita gunakan frase dengan interpretasi, kalimat dan banyak kata berulang kali dengan musik yang menciptakan sebuah bahasa yang paling lengkap dan universal, untuk direkam supaya orang lain dapat melihat, merasakan dan memahami. Ia adalah bahasa yang diucapkan dan dibagi berulang kali baik dekat ataupun jauh.
Color Guard adalah Sejarah :
Color Guard dapat dipengaruhi oleh lingkungan dan keadaannya ketika diciptakan, atau bisa cerminkan masa lampau maupun masa depan. Ia dapat mengirimkan kita ke Negara yang jauh atau membawa kita lebih dekat dengan rumah kita sendiri. Kita menjadi kaya dengan masa lalu dan memiliki nenek moyang sekaligus.
Color Guard adalah aktivitas Fisikal :
Color Guard membutuhkan kordinasi antara jari, tangan, lengan, kaki dan paha yang fantastis; termasuk pula kontrol yang hebat antara punggung, perut dan; semuanya yang dipanggil untuk memberi respons seketika pada suara yang didengar oleh telinga dan pandangan yang dilihat oleh mata. Color Guard membutuhkan stamina, ketrampilan, kekuatan dan keseimbangan.
Color Guard adalah Olah Raga :
Sebuah permainan bersama orang lain dimana kita membagi dan bersinar. Bersaing dengan diri sendiri untuk tampil lebih baik setiap kali.
Color Guard memberikan kita kesempatan untuk mengenali diri sendiri tentang kepercayaan diri dan rasa takut, keyakinan dan mencerminkan diri ; sambil kita menjadi lebih baik diluar dengan penampilan, bersama orang lain, mengekspresikan perasaan kita dan membagi impian kita. Ialah adalah kesempatan untuk menyadari bahwa sikap adalah factor yang menjadikan atau menghancurkan kita, bukan orang atau sesuatu hal yang lainnya. Ialah suatu cara berpikir dengan kesadaran yang lebih tinggi yang menantang kita untuk mencapai potensi yang berada didalam diri kita.
Color Guard adalah Seni Rupa :
Suatu penampilan yang dapat menghibur dan mengilhami! Dengan kesutradaraan, acting, produsing, manajing dan touring. Warna-warni, busana / fashion, keasyikan, semangat, kecanggihan dan kehalusan. Selalu mencapai triad (triad adalah 3 bagian inti yang tak terpisahkan) dari penampilan; audience, performer dan desainer.
Color Guard mendidik :
Memungkinkan seorang manusia untuk belajar bagaimana mengumpulkan semua aspek ini ; sebagian yang kering dan membosankan secara teknis, sebagian yang kesulitan dan menantang; dan gunakan aspek2 ini untuk menciptakan EMOSI! Suatu hal yang dunia ini sangat membutuhkan.




Grand Prix Marching Band atau lebih dikenal dengan singkatan GPMB merupakan ajang kompetisi orkes barisan/marching band tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Yayasan GPMB di Indonesia. Kompetisi ini umumnya diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 1982 dan diikuti oleh sejumlah kelompok orkes barisan yang tersebar di wilayah Indonesia, memperebutkan piala Presiden, piala Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, piala Menteri Pemuda dan Olahraga, piala Menteri Pendidikan Nasional, dan piala Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Sebagai ajang kompetisi orkes barisan tertua, penyelenggaraan GPMB seringkali digunakan pula sebagai tolak ukur atas perkembangan orkes barisan di Indonesia. Berbeda dengan bentuk penyelenggaraan kompetisi sejenis yang umumnya diselenggarakan di lapangan terbuka, penyelenggaraan GPMB selalu dilakukan di lapangan tertutup, umumnya diselenggarakan di Istora Senayan Gelora Bung Karno, Jakarta. Dalam setiap pelaksanaannya, GPMB biasanya digelar dalam empat babak; babak penyisihan, babak perempat final, babak semi final, serta babak final.

Sejarah

Kompetisi GPMB pertama kali dicetuskan oleh Gusanto Moeljohardjo, diselenggarakan pada tanggal 29 Desember 1982 dengan nama Tournament Invitation Marching Band atau TIMB di Balai Sidang Senayan, Jakarta. Penyelenggaraan kompetisisi ini melibatkan berbagai kelompok orkes barisan dari berbagai daerah; Bandung, Yogyakarta, Palembang, Medan, Pekanbaru, Denpasar, Balikpapan, Makassar, serta Aceh. Antusiasme serta respon positif atas penyelenggaran tersebut membuat penyelenggaraannya kembali digelar pada tanggal 27 hingga 30 Desember 1983 dan mengubah nama TIMB menjadi Grand Prix Marching Band (GPMB) yang dimaksudkan sebagai pengembangan lebih lanjut atas kompetisi TIMB sebelumnya, Setelah itu GPMB kemudian dijadikan sebagai ajang kompetisi tahunan yang umumnya digelar pada bulan desember setiap tahunnya.

Pembagian divisi

Penyelenggaraan GPMB biasanya dibagi dalam dua divisi; divisi umum, serta divisi sekolah. Peserta divisi sekolah umumnya terdiri dari kelompok-kelompok orkes barisan yang dimiliki oleh institusi pendidikan tertentu, sementara divisi umum terdiri atas semua kelompok orkes barisan yang mewakili suatu institusi pendidikan. Pada pelaksanaannya, beberapa kelompok orkes barisan lebih memilih untuk bertanding dalam divisi umum, tidak dalam divisi sekolah meskipun pada kenyataannya kelompok orkes barisan tersebut dimiliki oleh satu institusi pendidikan. Hal ini umumnya disebabkan kelompok orkes barisan tersebut tidak semata-mata mewakili suatu institusi pendidikan, melainkan organisasi lainnya baik perusahaan ataupun organisasi pemerintahan seperti pemerintah daerah
Pada tahun 2012 pembagian divisi diubah menjadi Divisi Satu dan Divisi Utama.

Aspek-aspek penilaian

Penilaian dalam setiap penampilan kelompok orkes barisan peserta GPMB umumnya terbagi dalam beberapa aspek:
  • Aspek musikal; meliputi harmonisasi, serta teknis permainan baik kelompok, ataupun perseorangan: Music Analysis Horn Line, Music Analysis Percussion Line, Solo Horn, Duet Horn, serta Solo Percussion.
  • Aspek visual; meliputi koreografi, baris berbaris, busana, serta teknis permainan secara kelompok ataupun perseorangan: Marching and Maneuvering, Display and Showmanship, Color Guard, Busana Team, serta Busana Field Commander.
  • Aspek kepemimpinan; umumnya meliputi faktor individu, dalam kapasitasnya memimpin sebuah pertunjukan: Field Commander.
  • Aspek umum; meliputi faktor seni serta estetika dalam pertunjukan secara keseluruhan: General Effect.

Grand Prix Marching Band

Posted by Unknown
Manchester United
WELCOME TO MY BLOGSPOT www.yogapratama8.blogspot.com

Blogger templates

Blogroll

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © Adrian Yoga Pratama -Black Rock Shooter- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan